Disain intererior adalah karya arsitek atau disain interior yang khusus menyangkut bagian dalam dari suatu bangunan, bentuk-bentuknya sejalan perkembangan ilmu dan teknologi yang dalam proses perancangan selalu dipengaruhi unsur-unsur geografi setempat dan kebiasaan-kebiasaan sosial yang diwujudkan dalam gaya konteporer. (J. Pamuji Suptandar/pengantar merencana interior untuk mahasiswa disan dan arsitektur hal.11)
Setiap orang pasti memiliki kesan tersendiri ketika memasuki sebuah ruangan. Biasanya ketika masuk ke sana, pandangan akan tertuju pada sebuah atau sekelompok objek yang kontras. Misalnya, tertuju pada sebuah aksesori yang berwana kontras. Atau, pada sekelompok furnitur yang tampil menonjol pada ruangan tersebut. Dalam dunia tata interior, hal-hal yang menonjol pada sebuah ruang dikenal juga sebagai focal point, atau dikenal juga sebagai focus of interest.
Membangun fokus sebuah ruangan sebetulnya gampang-gampang susah. Fokus ruang dapat lebih mudah dibuat dengan cara menempatkan sebuah unsur yang kontras dengan latar belakangnya. Misalnya, menempatkan set sofa berwarna terang pada sebuah ruang yang dominan warna putih.
Fokus sebuah ruang sebetulnya dapat ditempatkan di sudut mana pun pada sebuah ruangan. Tentu, agar fokus ruang ini dapat dinikmati oleh setiap orang yang masuk ke dalam ruangan, maka fokus ruangan ini sebaiknya ditempatkan pada area yang pertama kali terlihat ketika orang masuk ke dalam ruangan tersebut.
Sebagai contoh, lihat ruang keluarga pada foto di atas. Dinding ruang pada foto itu berwana putih dan keberadaannya dominan. Jika dalam keadaan kosong, tentu ruang ini tak memiliki fokus perhatian. Keberadaan set furnitur berikut aksesori pada ruang dapat mengubahnya. Ideaonline.co.id
Membangun fokus sebuah ruangan sebetulnya gampang-gampang susah. Fokus ruang dapat lebih mudah dibuat dengan cara menempatkan sebuah unsur yang kontras dengan latar belakangnya. Misalnya, menempatkan set sofa berwarna terang pada sebuah ruang yang dominan warna putih.
Fokus sebuah ruang sebetulnya dapat ditempatkan di sudut mana pun pada sebuah ruangan. Tentu, agar fokus ruang ini dapat dinikmati oleh setiap orang yang masuk ke dalam ruangan, maka fokus ruangan ini sebaiknya ditempatkan pada area yang pertama kali terlihat ketika orang masuk ke dalam ruangan tersebut.
Sebagai contoh, lihat ruang keluarga pada foto di atas. Dinding ruang pada foto itu berwana putih dan keberadaannya dominan. Jika dalam keadaan kosong, tentu ruang ini tak memiliki fokus perhatian. Keberadaan set furnitur berikut aksesori pada ruang dapat mengubahnya. Ideaonline.co.id